EDUKASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI SMP NEGERI 1 BOJA

Merasakan kemajuan teknologi dan berkembangnya pendidikan sekaligus rumah tangga pada masa ini, merupakan salah satu akibat keluar masuknya budaya asing bagi bangsa Indonesia. Tentunya sudah membawa dampak ke dalam perilaku maupun sifat kita sehari-hari. ketika anak-anak maupun para remaja sudah merasakan dampak dari era globalisasi ini maka akan timbul perilaku yang terkadang dapat dikatakan menyimpang atau buruk. Arus gelombang modernisasi yang kebanyakan hanya memikirkan sisi untung tanpa sisi ruginya sudah banyak dilakukan oleh masyarakat terutama remaja. Banyak permasalahan-permasalahan seperti malas berolahraga karena lebih ingin bermain HP, tidak ingin memakan makanan yang sehat dan bergizi karena sudah tersedia makanan fast food yang lebih enak dan cepat, dan menganggap remeh hal-hal kecil seperti tidak mencuci tangan dengan benar.

Pada Rabu, 24 Mei 2023, kami PMR Wira Unit SMA Negeri 1 Boja melakukan pengedukasian ke SMP Negeri 1 Boja yang terletak di Sapen, Boja, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. edukasi ini berguna untuk memberikan informasi dan juga mengajak para siswa siswi SMP Negeri 1 Boja untuk lebih giat berperilaku yang memiliki keterkaitan dengan pola hidup bersih dan sehat, sekaligus mengetahui dampak yang akan dirasakan apabila tidak melakukan pola hidup bersih dan sehat. Edukasi yang dilakukan oleh PMR Wira Unit SMA Negeri 1 Boja ini dilaksanakan dengan konsep yang santai dan interaktif kepada para pendengarnya, keaktifan para siswa dan siswi SMP Negeri 1 Boja juga berhasil menghidupkan atau memeriahkan suasana interaktif pada acara tersebut.

Acara pengedukasian ini dibuka dengan drama kecil nan singkat, dimana salah satu narasumber berpura-pura tangannya kotor dan lupa untuk mencuci tangannya, kemudian narasumber lainnya memberikan penjelasan mengenai manfaat cuci tangan dan juga teknik mencuci tangan dengan benar berdasarkan tujuh langkah mencuci tangan. Materi ini juga dipraktikan oleh para siswa dan siswi SMP Negeri 1 Boja bersama-sama dengan panduan dari narasumber. Kemudian materi dilanjut dengan pengenalan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) seperti pengertian, tujuan, dan manfaatnya lebih dalam.

Satu per satu narasumber mulai menjelaskan tentang materi PHBS dan memberikan dampak positifnya bagi jiwa dan raga. Materi tersebut mencakup cara mencuci tangan beserta manfaatnya, alasan memakai baju bersih dan rapi, cara untuk mengefisiensi air besih, himbauan untuk tidak merokok dan dampak yang akan dirasakan akibat merokok, cara mengatasi jentik sekaligus menjelaskan pentingnya 3M, memberikan nasihat tentang makan makanan bergizi, menginformasikan salah satu kebutuhan tubuh yaitu berolahraga, dan mendorong pemikiran untuk membuang sampah pada tempatnya. Semua materi tersebut disampaikan dalam bentuk yang informatif, deskriptif, dan objektif. Tak luput dalam memberikan sedikit gurauan agar mencairkan suasana dan tidak terlalu tegang.

Bahasa yang digunakan juga telah disempurnakan dan dibuat sesederhana mungkin tetapi tidak membuat canggung para pendengarnya. Setiap salah satu narasumber memberikan informasi, narasumber lain juga ikut mendengarkan dan merespon dengan tanggap. Di bagian akhir materi, siswa dan siswi SMP Negeri 1 Boja diajak untuk bermain suatu permainan yang diberi nama “estafet bunga”. Permainan ini dimulai dari orang pertama yang akan mengestafetkan bunga ke orang yang berada di sampingnya, dan orang tersebut akan mengestafetkan bunga ke orang yang disebelahnya. Permainan ini diiringi oleh lagu “disini senang, disana senang”. Ketika lagu tersebut selesai dinyanyikan, maka orang yang terakhir memegang bunga akan mendapatkan pertanyaan, dan jika orang tersebut berhasil menjawab pertanyaanya akan diberi bingkisan yang sudah dipersiapkan oleh remaja PMR Wira Unit SMA Negeri 1 Boja. Selain kegiatan yang nengedukasi ini PMR Wira SMAN Negeri 1 Boja tentunya akan terus memberikan pengedukasian tentang beberapa materi Kesehatan, kemanusiaan, kekeluargaan, kebersihan, dan masih banyak lagi bagi para siswa dan siswi di seluruh sekolah. Dengan harapan dapat melahirkan pemikiran generasi baru yang lebih bersimpati dan berempati dan selalu turut serta dalam mencegah permasalahan hidup yang dialami oleh anak-anak, remaja, maupun orang tua yang akan, sudah, dan baru saja terjadi